Robot MRDC Buatan Indonesia Lebih Canggih Dari Google Maps
Perbedaannya dengan Google Maps dan aplikasi sejenis, seperti Waze, adalah sistem MRDC tersebut mengumpulkan data secara visual, sehingga dapat mengklasifikasi jenis kendaraan dan jumlah kendaraan yang lewat di jalan tersebut. Selain itu, MRDC juga di lengkapi dengan fitur tambahan seperti pengukuran kecepatan angin, cuaca, temperatur, kelembaban, intensitas cahaya penerangan jalan, ultra violet, tingkat polusi di jalan, dan lainnya.
Khusus di Indonesia, permasalahan kemacetan merupakan masalah klasik yang menuntut penyelesaian dengan memberikan solusi jangka panjang. Selain di perlukan sistem sarana transportasi massal yang terukur, juga di perlukan pendataan terkait volume kendaraan yang melintas di jalan raya. Data yang valid soal berapa banyak kendaraan yang melintas di jalan raya, di perlukan para pengambil kebijakan supaya dapat mengambil keputusan yang tepat.
Di Indonesia, validitas data masih merupakan hal yang cukup bermasalah. Banyak data yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Pemutakhiran Data Pengambil Kebijakan Pengembangan robot pengumpul informasi perjalanan MRDC tersebut nantinya di harapkan
mampu menjadi penyuplai data untuk para pengambil kebijakan khususnya untuk mengatasi kemacetan, dan perlunya efisiensi dalam menghadapi era teknologi serta tantangan di masa mendatang.
"Pemerintah sangat membutuhkan data untuk mengambi kebijakan. Robot ini bisa mendata kendaraan secara kuantitatif selama 24 jam," kata Aditya.
Algoritma yang di terapkan pada MRDC tersebut bisa mengenali dimensi kendaraan sehingga bisa membedakan jenis-jenis kendaraan yang melintas. Dengan pembedaan jenis kendaraan tersebut, pemerintah akan lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk menetapkan kebijakan. Apakah ganjil genap atau kawasan dilarang kendaraan bermotor. Saat ini, perhitungan kendaraan yang ada masih menggunakan sistem manual.
Dengan pengembangan yang di lakukan Politeknik Kota Malang tersebut, nantinya bisa menjadikan sistem perhitungan kendaraan yang
di butuhkan Dinas Perhubungan, pihak Kepolisian akan lebih mudah.
"Di Indonesia untuk pengembangan robot yang aplikatif dan bermanfaat bagi orang banyak itu masih belum banyak, kecuali pada sektor
industri," kata Aditya.
Namun, penelitian yang di lakukan para peneliti tersebut akan sangat tidak berguna apabila tidak ada dukungan dari pemerintah. Dukungan tersebut bukan hanya sebatas pembiayaan penelitian, namun juga bagaimana menerapkan hasil penelitian itu dalam
kehidupan masyarakat secara langsung, khususnya di Indonesia.
SARI TEKNOLOGI
adalah sekolah robotika yang membuat robot mulai dari robot kecil sampai robot humanoid. Alamatnya : Komplek Mutiara Taman Palem Blok C7 No. 20, Jl. Raya Outer Ringroad, RT.7/RW.14, Cengkareng Timur, Cengkareng, RT.7/RW.14, Cengkareng Tim., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730.No Tlp : (021) 29428935
Tidak ada komentar:
Posting Komentar